Rabu, 07 Mei 2014

jalan mulus yang justru membuatmu jatuh




peluh keringat kuusap dari kening
penat sungguh penat langkahku ini
perih ,sungguh perih goresan dihati
syukur ia belum merasuk iman dihati
terlalu jauh untuk melangkah  mundur
tidak ada waktu untuk penyesalan dini
namun masih banyak ruang untuk bersungut sungut
bukan manusia jika bukan tempatnya lemah
masih merenung awal mula  ku bisa tiba disini
ingat punya ingat berawal dari satu langkah  salah
semakin diingat semakin banyak ku berbuat salah
hati bebal sikap tak kunjung rubah
akibat bebal lahir sebuah anugerah
meski bebal namun aku tetap setia
namun  tidak sesetia Ia Sang  Maha Sempurna
Ku ibarat pion yang digiring kesana kemari
membawa bendera untuk kukibarkan nanti
disetiap perjalanan selalu ada sebuah temuan
yang hanya antara aku dan Dia yang tahu
usah kucerita kepada para  insan sesama
karena hanya penghakiman yang balik kuterima
suatu saat kalian akan tahu itu semua
namun sepertinya sudah tidak penting lagi nanti
karena pasti sudah berakhir ini semua
tinggal nanti apakah dapat kutuntaskan dan menjadi piala kebanggan
atau hanya sebuah angka  yang menambah jumlah kegagalan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar